Banyakpula regulasi sektoral dan spesifik yang menghambat pengembangan energi terbarukan, termasuk tata ruang dan regulasi. Untuk mencapai target pemanfaatan energi terbarukan, pemerintah perlu memberikan dukungan yang intensif, tidak hanya dalam bentuk arahan dan rencana, tetapi juga harus dituangkan dalam kebijakan dan peraturan, serta dukungan sumber daya yang nyata.
- Energi listrik merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat dan menjadi sumber daya paling ekonomis yang digunakan untuk berbagai kegiatan. Saat ini hampir seluruh aktivitas manusia menggunakan energi listrik, mulai dari penerangan rumah, memasak, mencuci, hingga membersihkan rumah. Dikutip dari buku Dasar Teknik Listrik 2018 oleh Hantje Ponto, dibandingkan sumber energi lainnya, listrik lebih mudah diubah ke bentuk energi lainnya. Sehingga energi listrik banyak dimanfaatkan pada alat-alat teknologinya. Peran energi listrik sangat besar. Tanpa adanya listrik, aktivitas manusia akan terhambat. Namun, sama seperti sumber energi lainnya, kita harus menggunakan listrik secara bijaksana. Baca juga Proses Distribusi Energi Listrik Sampai ke Rumah Berikut 20 upaya yang dapat dilakukan untuk penghematan energi listrik, yaitu Mematikan lampu jika tidak digunakan, terlebih pada siang hari. Mengganti lampu LED atau hemat energi Mematikan semua peralatan elektronik jika tidak digunakan Menggunakan air secukupnya Membuat atau mendesain rumah dengan penerangan yang cukup Menggunakan kendaraan secara hemat Menggunakan listrik prabayar Meminimalkan penggunaan dispenser Memaksimalkan penggunaan pintu dan jendela Menanam tanaman di rumah agar sejuk, sehingga dapat mengurangi penggunaan AC atau kipas angin Mencabut charger handphone jika sudah tidak digunakan Mematikan saklar Mengatur suhu kulkas agar hemat energi Memanfaatkan cahaya matahari Servis peralatan secara berkala Mengurangi penggunaan mesin pengering Tidak memasukkan makanan panas ke dalam kulkas Lebih baik menggunakan laptop dibandingkan PC Jangan sering-sering menyalakan dan mematikan AC Lakukan penghematan listrik bersama-sama dengan anggota keluarga di rumah agar lebih maksimal Baca juga Sumber-Sumber Energi Listrik Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Bagaimanausaha mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan dapat menghentikan pemanasan global? Pencarian Sumber Energi Alternatif Alternatif Solusi
JAKARTA, - Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar, namun pengembangannya sangat memerlukan dukungan pemerintah baik dalam hal regulasi maupun insentif. Hal itu merupakan salah satu sorotan dalam buku berjudul 'Jejak dan Langkah Energi Terbarukan Indonesia' yang peluncurannya dilakukan oleh Harian Kompas dengan Institute For Essential Services Reform IESR. Ketua Tim Penulis Buku sekaligus Wartawan Harian Kompas Aris Prasetyo mengatakan, dalam buku tersebut banyak menceritakan praktik-praktik pengembangan energi terbarukan di masyarakat. Baca juga Megaproyek Pembangkit MW Dinilai Berpotensi Menghambat Pertumbuhan EBT Seperti pada desa-desa yang ada di wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur NTT, energi listriknya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH atau pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air. Selain itu, terdapat pula yang memanfaatkan tenaga surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS, dan tenaga kincir angin atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu PLTB untuk memenuhi kebutuhan listrik. "Bahkan ada Desa Kamanggih di Sumba Timur yang sudah mandiri energi, mengandalkan listrik dari PLTMH yang dibangun di tepi Sungai Mbakuhau, bahkan kelebihan listriknya dijual ke PLN," ujarnya dalam acara soft launching buku, Selasa 28/4/2021. Selain PLTMH, masyarakat di Desa Kamanggih juga memanfaatkan biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak untuk memasak. Energi dari limbah kotoran ini juga berhasil diterapkan pada desa yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB. Kendati demikian, pengembangan energi terbarukan ini sangat membutuhkan campur tangan pemerintah untuk bisa berkelanjutan. Salah satunya dukungan dalam hal insentif. Aris bercerita, salah satu desa di Lombok Utara, masyarakatnya sempat mengeluhkan karena tak mendapatkan insentif pembayaran listrik, seperti yang diberikan pemerintah pada pelanggan listrik PLN. Baca juga Ahok EBT Menjadi Masa Depan Bisnis Pertamina Kala itu sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi, pemerintah memberikan stimulus pembebasan tarif listrik untuk pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA. "Warga yang dapat listrik dari PLTMH protes ke pengelola, 'kok kami enggak dapat diskon, tetap bayar iuran bulanan'," ungkapnya. Ia bilang, memang biaya iuran warga untuk listrik yang didapat dari energi terbarukan terbilang murah untuk ukuran kota besar, yakni Rp per bulan. Tetapi tidak demikian untuk di daerah pedalaman, nilai itu cukup besar. Sementara itu Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menambahkan, pemerintah Indonesia telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca lewat penandatanganan Perjanjian Paris 2015. Ia mengatakan, sebagai negara dengan ekonomi yang besar, sumbangan Indonesia dari sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca sudah naik 6 kali lipat sejak 1980 hingga 2019. Oleh sebab itu perlu upaya yang besar untuk menurunkan emisi. Pemerintah pun berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan menggunakan sumber daya dalam negeri, serta hingga 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Di satu sisi, peran batubara dan minyak bumi perlu dikurangi. Baca juga Masih Jauh dari Target, Pemerintah Optimistis Bauran EBT 23 Persen Dapat Tercapai "Namun kalau dilihat dari sejumlah kajian menunjukkan target itu masih tidak kompatibel dengan persetujuan Paris, kami berharap Indonesia bisa lebih ambisius lagi dengan energi terbarukan," ungkapnya. Fabby bilang, sistem energi nol emisi pada tahun 2050 secara teknis dan ekonomis sangat dimungkinkan. Kunci untuk percepatan mencapai target itu ada pada sektor kelistrikan. Hal itu dapat dilakukan dengan memperbaiki regulasi-regulasi saat ini yang masih banyak mengacu pada pemanfaatan energi fosil. Padahal energi fosil perlu dikurangi untuk mencapai energi nol emisi. Sistem energi nol emisi pada tahun 2050 dapat dicapai dengan menggunakan 100 persen energi terbarukan. Menurutnya, ongkos sistem energi terbarukan pun terbukti lebih murah dibanding ongkos sistem berbasis fosil. Berdasarkan model yang dikaji IESR untuk mencapai energi nol emisi di 2020, pada 2025 PLTU harus mulai dikurangi pengoperasiannya. Bahkan, setelah 2029 secara bertahap PLTU harus dipensiunkan. Baca juga Meleset dari Target, Realisasi Bauran EBT 2020 Hanya 11,5 Persen Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Halitu terlihat dalam diskusi publik yang dilakukan secara virtual dengan tema "Optimalisasi Pengembangan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dengan Penguatan Daerah (Konsepsi Proporsionalitas Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah)", dengan menghadirkan pembicara Dr. Ir. Surya Darma, MBA yang merupakan Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Dr. Indah Dwi Qurbani, S.H., M.H. merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya serta Bisman Bhaktiar, S.H
Jakarta - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan yang sangat kaya akan sumber daya alam, tradisi dan budayanya. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah sumber energi terbarukan. Indonesia pun memiliki banyak sumber energi yang terpendam di Indonesia seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, dan juga biomassa. Sumber energi ini termasuk ke dalam energi tak terbarukan karena seiring pemakaian bisa habis suatu saat manusia tetap bisa memanfaatkan alam yang kaya akan berjuta manfaatnya. Suatu energi yang takkan pernah habis yang disebut sebagai energi terbarukan. Energi terbarukan ini meliputi sinar matahari, ombak, angin, dan terbarukan ini juga merupakan sumber energi yang berasal dari sumber daya alam dan tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan. Energi surya sinar matahari adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas matahari melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk lain. Matahari merupakan sumber utama energi dan dapat digunakan secara langsung maupun diubah ke bentuk energi tidal pasang-surut ombak sangat bisa dimanfaatkan di Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang banyak dikelilingi oleh lautan. Energi tidal ini merupakan energi yang memanfaatkan pasang surutnya air ada energi angin yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik. Kincir angin bisa digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik atau bentuk energi lainnya. Umumnya, digunakan dalam ladang angin dalam skala besar untuk menyediakan listrik di lokasi yang ada energi air yang mirip seperti energi angin. Pemanfaatan energi air juga menggunakan kincir. Namun, pada kali ini yang digunakan adalah kincir air. Biasanya energi air dimanfaatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini disebut Sebagai makhluk yang dikatakan tidak pernah puas, sebagai manusia tetap harus melakukan penghematan atas energi ini meskipun ada energi alternatif yang terbarukan. Pengematan dilakukan sebagai upaya mencintai alam agar tetap lestari dan tidak ada kerusakan ekosistem yang energi terbarukan tidak lepas dari lingkungan hidup. Tepat pada hari ini, 5 Juni merupakan perayaan atas Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pada momen ini sangat pas untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet BumiPerayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni lalu juga bisa dijadikan sebagai momen pemulihan ekosistem yang telah rusak, melestarikan ekosistem yang masih utuh, menjaga keanekaragaman hayati dan melakukan penghematan pemakaian energi yang ada agar terus bisa dimanfaat oleh makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan ARIF ROMADHONBaca Sandiaga Uno Minta Kawasan Geopark Manfaatkan Energi Terbarukan
Pengembanganenergi terbarukan dan efisiensi energi. PLTA Balambano, satu dari tiga PLTA yang kami kelola. Di bangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada tahun 1999. Energi dibutuhkan untuk kegiatan operasional tambang, pengangkutan material tambang, dan pengolahan di fasilitas pemurnian.
āŗ EkonomiāŗPengembangan Energi Terbarukan... Perlu ada reformasi dari sisi perencanaan, pasar ketenagalistrikan, ataupun kebijakan harga pada sektor energi agar target energi bersih tercapai. Oleh ADITYA PUTRA PERDANA 4 menit baca KOMPAS/IWAN SETIYAWANTeknisi memantau suhu serapan di atas permukaan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS Cirata yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis 23/9/2021.JAKARTA, KOMPAS ā Upaya Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan dinilai mesti lebih optimal, dengan terobosan serta cara-cara yang tak biasa. Hal tersebut dirasa perlu, terutama untuk bisa sejalan dengan Persetujuan Paris. Berbagai upaya penyelarasan mesti dilakukan agar target dalam menekan emisi gas rumah kaca bisa laporan Institute for Essential Services Reform IESR berjudul āEnabling High Share of Renewable Energy in Indonesiaās Power System by 2030ā yang diluncurkan secara daring, Kamis 24/11/2022, ditemukan, energi terbarukan di jaringan listrik pada tahun 2030 dapat menjadi 129 gigawatt GW. Porsi terbesar berupa pembangkit listrik tenaga surya PLTS sebesar 112,1 GW. Temuan dari kajian ini jauh lebih besar dibandingkan rencana pengembangan energi terbarukan di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL 2021-2030 yang hanya menargetkan 20,9 samping itu, bauran energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan diproyeksi mencapai 32 persen di sistem Jawa-Bali, 35 persen Sumatera, 35 persen Kalimantan, dan 51 persen Sulawesi. Sementara itu, bauran listrik dari PLTU batubara akan menurun signifikan menjadi hanya 39 persen pada itu berdasarkan skenario sistem energi Indonesia mencapai emisi nol bersih net zero emission/NZE pada 2050, yang selaras dengan target membatasi kenaikan temperatur di bawah 1,5 derajat sesuai dengan Persetujuan Paris. Pada skenario itu, pertumbuhan listrik diasumsikan mencapai 4,5 persen, ditambah permintaan dari akselerasi elektrifikasi di sektor transportasi dan industri heating.Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa pada peluncuran itu mengatakan, dari kajian itu dapat disimpulkan bahwa energi terbarukan dapat mencapai porsi besar dalam sistem energi kelistrikan di PLN pada 2030, yang mencakup Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, porsinya bisa mencapai 42 persen.āDari hasil pemodelan ini, sebenarnya tak ada masalah dengan keandalan dan juga biaya penyediaan listrik yang mengakomodasi bauran energi terbarukan. Ini sangat relevan dengan komitmen Just Energy Transition Partnership JETP yang diumumkan pada G20 di Bali, pekan lalu, yakni emisi puncak 290 juta ton CO2 dan bauran energi terbarukan minimal 34 persen pada 2030,ā juga Pembiayaan Jadi Tantangan Menuju Emisi NolMenurut dia, perlu ada upaya dalam peningkatan bauran energi terbarukan dengan melihat keekonomian dari semua kandidat pembangkit secara lebih fair. Pasalnya, harga listrik dari PLTU saat ini sejatinya bukan yang sebenarnya karena masih ada kebijakan subsidi dalam pemenuhan kebutuhan domestik DMO pada batubara yang mengatakan, hal-hal seperti itu perlu diubah. āIni memang bukan hal sederhana, tetapi untuk mencapai NZE, kita tak bisa dengan business as usual. Perlu ada reformasi dari sisi perencanaan, pasar ketenagalistrikan, ataupun kebijaan harga pada sektor energi,ā ujar dan peta jalanPower System Researcher IESR Akbar Bagaskara mengemukakan, upaya dalam mencapai target yang sejalan dengan Persetujuan Paris perlu, khususnya dalam transformasi sektor pembangkitan. Hal itu termasuk penambahan pembangkit energi terbarukan dengan mempertimbangkan kemampuan pemanfaatan storage tempat penyimpan daya hingga memperbolehkan operasi PLTU secara fleksibel bisa dilakukan sebagai antisipasi ketergantungan terhadap cuaca pada energi terbarukan. āUntuk memberi ruang penetrasi masif dan mengurangi emisi, pensiun dini PLTU perlu dipertimbangkan dan telah tertuang dalam Perpres Nomor 112 Tahun 2022,ā PLTU Ia menambahkan, regulasi yang mengatur pola operasi fleksibel dari PLTU juga diperlukan. Regulasi dan peta jalan yang jelas juga dibutuhkan dalam mendukung upaya peningkatan energi terbarukan, termasuk industri panel surya solar PV.EVP Energy Transition PT Perusahaan Listrik Negara Persero Kamia Handayani menuturkan, ada perbedaan angka permintaan antara yang tertuang dalam RUPTL 2021-2030 yang di atas 400 terawatt jam TWh dan laporan dari IESR sekitar 700 TWh. Selisih itu bisa diisi dengan energi terbarukan, tetapi PLN akan fokus pada pertumbuhan permintaan lebih kompatibilitas dengan Persetujuan Paris, yakni pembatasan kenaikan temperatur 1,5 derajat celsius, kata Kamia, perlu diakui RUPTL 2021-2030 belum selaras sepenuhnya. āNamun, perlu dilihat juga apakah skenario dalam laporan ini juga sudah kompatibel. Karena pada joint statement di G20 lalu, target emisi puncak adalah 290 juta ton CO2 pada 2030,ā ini, Indonesia sudah memutakhirkan target Nationally Determined Contribution NDC menjadi lebih ambisius dengan Enhanced NDC ENDC. Pada 2030, penurunan emisi ditargetkan 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan juga Pendanaan Harus Transparan dan Akuntabel EditorMUHAMMAD FAJAR MARTA
Dilansirdari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, konsep dari energi yang terbarukan sendiri baru mulai dikenal secara luas pada tahun 1970-an. Kemunculan dari energi yang terbarukan merupakan sebuah antitesis atas pengembangan dan penggunaan energi yang tidak terbarukan secara masif dan besar - besaran. Selain mempunyai kemampuan untuk bisa dibuat dan dipulihkan kembali, energi yang terbarukan ini dipercaya sebagai salah satu solusi untuk mengatasi polusi lingkungan karena sifatnya
JAKARTA ā Sekjen Dewan Energi Nasional DEN Djoko Siswanto memaparkan lima strategi agar ketergantungan terhadap energi fosil dan impor minyak mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, Indonesia dinilai perlu mengembangkan energi baru terbarukan EBT untuk memenuhi kebutuhan energi Sekjen Dewan Energi Nasional DEN Djoko Siswanto, ada lima kebijakan yang bisa ditempuh untuk mengembangkan EBT. Pertama, Indonesia perlu mempercepat penggunaan energi terbarukan untuk bahan bakar yakni B-30, B-50 dan B-100."Salah satunya, pada Oktober 2019 ini, uji coba penggunaan campuran biodiesel 30 persen menggunakan bahan bakar nabati BBN atau B30 ditargetkan selesai," ujar Plt. Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM tersebut. Penggunaan B30 rencananya dimulai pada awal 2020. Setelah penerapan B30 berhasil, menurutnya, Indonesia harus segera mengembangkan B50 dan kedua, lanjut Djoko, ketergantungan terhadap energi fosil dapat diatasi dengan memperbanyak pembangkit listrik panas bumi data pada Direktorat Panas Bumi Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi ESDM, sumber daya panas bumi yang termanfaatkan mencapai MW yang terdiri atas 13 pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTP di 11 wilayah kerja panas bumi WKP.Ketiga, menurut Djoko, Indonesia harus terus mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi 978 MW tenaga keempat untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi, ujarnya, membangun pembangkit listrik tenaga air termasuk mikrohidro. Indonesia memiliki potensi listrik tenaga air MW. Namun, dari potensi yang melimpah itu, Indonesia baru memanfaatkan 7 kata Djoko, ketergantungan pada energi fosil bisa diatasi dengan mewajibkan semua gedung dan rumah menggunakan solar dia, penggunaan EBT juga merupakan komitmen Indonesia kepada dunia untuk menjaga lingkungan hidup. Dengan penggunaan EBT, lanjnutnya, dunia bisa tetap bersih dan sehat. Penggunaan EBT juga solusi untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber Antara Editor M. Syahran W. Lubis Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus berupaya mempercepat pengembangan energi terbarukan untuk listrik nasional. "Kami terus menyempurnakan regulasi untuk meningkatkan nilai ekonomi dari hasil pembangunan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT)," kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Harris, Rabu (18/3/2020).
āŗ EkonomiāŗPengembangan Energi Terbarukan... Bauran energi terbarukan ditargetkan sebesar 23 persen pada 2025. Sampai 2020, capaiannya masih 11,5 persen. Permasalahan pengembangan di lapangan harus ada solusinya. Kompas/Wawan H Prabowo Deretan kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu PLTB menghiasi puncak bukit di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa 2/2/2021. PLTB yang mulai dibangun tahun 2013 tersebut saat ini tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat. Meski masih bisa difungsikan, kerja baterainya tidak KOMPAS ā Pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih penuh tantangan. Berbagai kendala, seperti harga jual beli tenaga listrik dari energi terbarukan yang kurang menarik di mata pengembang, minimnya insentif fiskal, serta kebijakan yang mudah sekali berubah, membuat pengembangannya lamban. Di tingkat lokal, pengembangan energi terbarukan terkendala sumber rentang lima tahun, yakni pada 2015-2019, rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit listrik energi terbarukan di Indonesia sebesar 400 megawatt MW per tahun. Sepanjang 2020, penambahan kapasitas terpasang lebih rendah, yaitu kurang dari 200 MW. Pandemi Covid-19 sejak Maret tahun lalu menyebabkan sejumlah proyek pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan tersendat. Pada kurun 2018-2019, penambahan kapasitas terpasang terbesar ada di pembangkit listrik tenaga air, yakni PLTA 233,9 MW. Berikutnya adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTP bertambah 182,4 MW dan pembangkit listrik tenaga surya PLTS bertambah 68,8 MW. Adapun penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga bayu PLTB pada kurun yang sama sebesar 10,8 MW. Dengan kapasitas terpasang MW sampai 2020, PLTA masih berperan terbesar dengan jumlah Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia METI Surya Darma berpendapat, salah satu batu sandungan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia adalah tidak ada regulasi yang mengatur harga tenaga listrik dari energi terbarukan. Aturan yang pernah diterbitkan pun kerap juga Indonesia Membutuhkan Percepatan Transisi EnergiIa menekankan pentingnya ada undang-undang UU khusus yang mengatur energi terbarukan. Rancangan UU tentang Energi Terbarukan ini masuk dalam Program Legislasi Nasional Prolegnas 2021 yang diusulkan oleh DPR dan DPD.āApabila ada UU tentang energi terbarukan, pengembangannya akan punya landasan hukum yang lebih kuat dan lebih pasti. Di dalamnya nanti akan dimuat aspek pengusahaan, harga, atau pengelolaan,ā kata Surya saat dihubungi, Senin 15/3/2021, di itu, harga listrik dari sumber energi terbarukan masih dipertentangkan dengan harga dari sumber energi fosil yang disubsidi negara. Hal itu dialami oleh pelaku usaha pengembang PLTP di Indonesia. Dukungan lembaga keuangan pada masa eksplorasi panas bumi juga minim.āBelum lagi masalah transparansi dan jangka waktu penerbitan perizinan yang dapat memengaruhi keekonomian proyek panas bumi. Selain itu, kami juga dihadapkan masalah sosial di area proyek, seperti penolakan dari kelompok masyarakat tertentu,ā ucap Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Persero Riki F satu sisi, sejumlah warga di sekitar lokasi proyek PLTP Geo Dipa Energi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menginginkan informasi yang utuh terkait dengan pelaksanaan proyek. Sejumlah warga Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, menilai sosialisasi terhadap warga sekitar masih minim. Pelatihan mitigasi bencana belum pernah dilakukan terhadap warga setempat untuk menekan risiko bencana dari eksplorasi energi panas juga Tak Cukup Hanya Insentif untuk Capai Target Bauran Energi NasionalāUntuk sosialisasi dibutuhkan terutama untuk warga usia lanjut. Biasanya, jika ada ledakan, mereka itu jantungan. Di Dusun Pawuan itu ada 3 well pad tapak sumur pengeboran yang dekat dengan permukiman dengan jarak sekitar 500 meter,ā kata Kata Kepala Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Goris, Rabu 24/2.Sumber dayaDi tingkat lokal, sejumlah pengembangan energi terbarukan mengalami kendala. Selain masalah sumber daya manusia, pengembangan energi terbarukan kerap kekurangan modal untuk pemeliharaan mesin pembangkit dan suku cadang. Bahkan, honor untuk operator minim bahkan tidak satu pengembangan PLTB yang terhenti ada di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Di salah satu puncak bukit di Kamanggih dibangun 20 tiang kincir angin dengan kapasitas masing-masing 500 watt peak Wp dan 20 panel surya dengan masing-masing kapasitas 50 H Prabowo Umbu Hinggu Panjanji mengecek pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH Mbakuhau di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa 2/2/2021. Listrik yang dihasilkan oleh PLTMH tersebut disalurkan ke masyarakat melalui Koperasi Jasa Peduli PLTB dan panel surya tersebut dibiayai oleh dana pertanggungjawaban sosial perusahaan PT Pertamina Persero pada 2013. Lantaran tiada biaya pemeliharaan, PLTB tersebut tak beroperasi.āSelain hampir separuh tiang kincir roboh atau rusak, beberapa komponen, seperti baterai untuk menyimpan arus listrik, inverter alat pengubah arus, dan controller alat pengatur pengisian daya pada baterai, rusak berat sehingga tak lagi bisa lagi mengalirkan listrik ke rumah warga,ā tutur Ketua Koperasi Serba Usaha Kamanggih Umbu Hinggu Panjanji 45 yang mengelola sumber daya energi terbarukan di itu, harga listrik dari sumber energi terbarukan masih dipertentangkan dengan harga dari sumber energi fosil yang disubsidi menambahkan, awal mula beroperasinya PLTB dan panel surya tersebut, warga dipungut iuran Rp per bulan. Sebanyak 23 rumah warga yang mendapat penerangan listrik dari PLTB dan panel surya tersebut. Belakangan, pembayaran iuran macet dan terhenti total. Kerusakan alat kincir angin maupun komponen lainnya tidak bisa diperbaiki atau diganti dengan suku cadang yang baru.āBagi sebagian warga kami, uang Rp itu bukan uang kecil. Sangat berarti untuk biaya hidup sehari-hari,ā ucap Produksi Listrik dari Energi Baru Terbarukan DuniaHal yang sama terjadi di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Di desa tersebut dibangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro PLTMH dengan kapasitas 25 kilovolt ampere kVA pada 2007 dengan dana pemerintah provinsi. Kapasitas pembangkit diperbesar hingga menjadi 100 kVA. Namun, sejak mesin pembangkit rusak diterjang banjir pada 2013, PLTMH tersebut berhenti beroperasi.āMesin turbin rusak berat dan tidak ada dana untuk perbaikan. Sampai sekarang terbengkalai. Apalagi sejak ada jaringan PLN masuk ke kampung kami, nasib PLTMH tersebut sudah tinggal cerita,ā kata Ketua Unit Listrik pada Koperasi Mele Maju Muhajir 33. Koperasi Mele Maju adalah pengelola PLTMH saat masih juga Pemerintah Berkomitmen Naikkan Daya Saing Panas BumiMuhajir menceritakan, listrik dari PLTMH tersebut mampu menerangi sekitar 700 rumah warga desa. Setiap bulan, warga hanya dipungut iuran Rp Setiap bulan, koperasi memperoleh Rp 8 juta sampai Rp 10 juta dari hasil iuran warga. Adapun biaya operasional per bulan hanya Rp 3 juta. Kini, sejak menggunakan listrik dari PLN, warga membayar sedikitnya Rp per mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan di Indonesia, menurut Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarya, Deendarlianto, memang memerlukan perhatian penuh yang konsisten dari pemerintah untuk mencapai target bauran energi nasional. Kebijakan energi terbarukan yang top down dan niat politik yang rendah menyebabkan pengembangan berjalan lamban. Di samping itu, masih ada masalah operasi sistem kelistrikan yang belum mendukung sifat intermitensi energi terbarukan, seperti pada PLTS atau PLTB. APO/ICH/RAZ/DKABaca juga Mendorong Energi Terbarukan Jangan Abaikan Migas
. 251 287 222 414 307 278 27 304
bagaimana usaha mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan